NASKAH DRAMA MACHBET

Kamis, 10 Januari 20132komentar



Nov. 2009
N A S K A H    M A C B E T H

BAGIAN  1

SEBUAH RUANGAN . MUSIK LAMAT-LAMAT DAN MENGALUN.  SEMAKIN KERAS DAN CEPAT. TERDENGAR SUARA PEPERANGAN. SEMAKIN KERAS. KLIMAKS. HENING. MUNCUL WILLIAM SHAKESPEARE.

SHAKESPEARE
Aku ingin berkisah tentang perjalanan hidup seorang manusia. Manusia yang dilahirkan keadaan. Manusia yang menyerah pada hasratnya sendiri, disebabkan hasrat orang lain. Bermula dari bisikan-bisikan kegelapan yang kejam, dimana naluri-naluri dasar bergerak liar tanpa batas. Kemudian berhasil menggolakkan jiwa manusia yang berisi naluri-naluri primitif. Kisah seorang pemenang yang mempecundangi diri sendiri.

TAMPAK MACBETH DUDUK TAK BERDAYA DI SEBUAH KURSI. SEORANG PENENUNG MENGIKATKAN PITA HITAM DI KEPALANYA. SEDANGKAN LADY MACBETH MENGIKAT KEDUA TANGAN MACBETH DENGAN PITA MERAH. PENENUNG MENGIKATKAN RANTAI DI LEHER MACBETH, KEMUDIAN MEMBERIKAN UJUNG RANTAINYA PADA LADY MACBETH.

PENENUNG
Hidup Macbeth ! Bahagia Hertog Glamis !
Hidup Macbeth ! Bahagia Hertog Cawdor !
Salam bahagia ! Macbeth calon Raja !

LADY MACBETH
(BERBICARA DI TELINGA MACBETH) Bila sudah kau punya, kau takut perbuatan itu, namun kau ingin ini terjadi. Lekaslah kemari, agar kutuangkan semangatku dalam telingamu, dan dengan tenaga lidahku kuhajar segala penghalangmu untuk mencapai impian tertinggi, yang oleh takdir dan tenaga ghaib hendak disajikan padamu.

SHAKESPEARE
Macbeth baru saja kembali sebagai seorang pahlawan. Ia menjadi panglima kesayangan Raja Duncan. Kerena berhasil menghalau laskar Kern, dan mengalahkan pasukan kerajaan Norwegia. Macbeth, sang Hertog Glamis, kemudian diangkat menggantikan posisi Hertog Cawdor, yang berkhianat dan dijatuhi hukuman mati.
Apa yang diramalkan penenung tampaknya segera akan menjadi kenyataan. Tetapi, bagaimana dengan ramalan yang mengatakan bahwa Macbet adalah calon raja ? Sedangkan Raja Duncan baru saja menobatkan Malcolm, putra sulungnya sebagai putra mahkota, yang bergelar Pangeran Cumberland. (TERSENYUM) Alat-alat setan seringkali membuka kebenaran pada kita. Mengambil hati dengan kejujuran yang kecil. Agar pada hal-hal yang besar kita jatuh.

Ramalan penenung itu berhasil mengusik Macbeth. Ia terhasut, dan istrinya mendukung penuh. Bahkan sedikit memaksa. Macbeth gelap mata. Ia gagal menempatkan posisi tawarnya dihadapan wanita-wanita itu. Siapa yang bisa menolak ketika seseorang telah percaya apa yang digariskan untuknya ?

MACBETH
(BERDIRI DENGAN LEHER DAN TANGAN YANG MASIH TERIKAT) Jika takdir inginkan ku jadi raja, takdirlah hendaknya yang menobatkan aku. Walau aku mau ataupun tidak. Yang hendak datang, biarlah datang. Ketika kacau pun, waktu akan terus berlari kencang.

MUNCUL BANQUO.
BANQUO
Bagaimana dengan aku ?

PENENUNG
Kurang dari Macbeth, namun lebih. Tak seuntung dia, tetapi lebih untung. Beranak-cucu raja, meskipun bukan Raja.

SHAKESPEARE
Macbeth sempat ragu mewujudkan impian tertingginya. Tetapi siapa lagi kalau bukan Lady Macbeth, wanita setengah iblis yang terus membujuknya. Ketika Raja Duncan bermalam di kediaman mereka, kesempatan itu tidak disia-siakan.

LADY MACBETH
Engkaulah Glamis dan Cawdor, dan akan menjadi apa yang dijanjikan padamu. Namun ketakutanmu itu, terlalu penuh air susu kemanusian, penghalang jalan menuju takdirmu. Tampakkan budi yang manis dimata, tangan dan lidah. Tirulah bunga yang suci, tapi jadilah ular dibawahnya. Kita terima tamu dengan manis. Serahkan padaku pekerjaan penting malam ini. Dan kita akan dapatkan kekuasaan yang paling tinggi seumur hidup, siang malam, untuk kita berdua.

MACBETH
Tapi, untuk itu disini telah ada pengadilannya. Bila kita laksanakan pekerjaan berdarah, segeralah ia berbalik dan menghajar penciptanya. Hakim itu adil, dan akan memaksa kita minum dari piala yang kita racuni sendiri.
LADY MACBETH
Aku pernah menyusui bayi, dan kau tentu tahu bagaimana cinta seseorang pada anak. Namun, meski saat itu ia sedang tersenyum padaku, aku bisa renggut susuku dari mulutnya, lalu kupecahkan kepalanya, jika aku sudah berjanji seperti kau.

MACBETH
Bagaimana jika gagal ?

LADY MACBETH
Mustahil ! Doronglah keberanianmu sampai puncaknya, dan kita tak akan gagal !

MACBETH
(KETAKUTAN) Pisaukah itu yang ku lihat di depanku, dengan gagangnya arah tanganku ? Nah, ku pegang dia. Tak ku genggam dia, namun kulihat selalu. Wahai sayap laknat, tak dapatkah kau tercapai oleh rasa, walau tercapai oleh pandangan ? Atau kau hanya pisau khayali, ciptaan bayangan, tertempa dalam semangatku ? Masih saja kulihat kau, dan ujudmu nyata seperti pisau yang kuhunus ini. Kau tunjukan jalan yang ku tempuh, dan memang alat semacam itulah yang hendak ku pakai. Adakah mataku dipermainkan belaka, atau paling sempurna dari panca inderaku ? Masih saja ku lihat kau. Mata pisau dan gagangmu berdarah kini. Ah, ini tak ada. Cuma niat jahatku yang menampakkan diri di pandangan. Tapi, selagi aku mengancam, dia hidup juga, tekadku mengancam, dan nafas kata dingin belaka. (BUNYI GENTA BERDERING) Genta memanggil, aku pergi, agar segera selesai. Janganlah dengar Duncan, ajalmu bersuara ! Itu undanganmu ke surga atau ke neraka.

MASUK MACDUFF.
MACDUFF
Bangun ! Bangun ! Bunyikan lonceng tanda bahaya. Pembunuhan ! Pengkhianatan ! Banquo, Donalbain, bangun ! Malcolm, Bangunlah ! Bunyikan lonceng ! Baginda Raja telah terbunuh (LONCENG BAHAYA BERBUNYI. BUNYI NAFIRI).

BLACK OUT. SEMUA KELUAR.


BAGIAN  2

SHAKESPEARE
Jalan Macbeth semakin terang. Sebentar lagi semuanya bakal terwujud. Penghalang utama telah disingkirkan. Dan lainnya menunggu untuk diselasaikan. Sebuah konspirasi jahat telah di cipta. Pekerjaan yang benar-benar rapi. Walaupun jelas siapa yang berbuat, kesalahan mesti dilemparkan.

MASUK MACDUFF, MALCOLM, DONALBAIN, BANQUO. DISUSUL LADY MACBET.

LADY MACBETH
Ada apa, sampai nafiri sedahsyat ini ? Memanggil semua orang yang tidur kemari?
MACDUFF
Oh, Putri yang halus budi, bukan untukmulah kabarku ini. Karena mengabarkan ini ke telinga wanita, sama halnya dengan membunuhnya.

MASUK MACBETH DAN LENOXX.

MALCOLM
Siapakah pembunuhnya ?

LENOXX
Sepertinya pengawal Baginda sendiri. Tangan dan wajah mereka penuh berlumuran darah. Dan pisau-pisau mereka yang belum di bersihkan, ditemukan di bantal.

MACBETH
Hidup manusia tidak bisa dipercayakan pada orang lain. Andai aku datang sejam sebelumnya, bahagialah hidupku, dan semua ini tak akan terjadi. Tetapi, mulai kini tak ada lagi makna hidup dalam dunia fana ini. Baginda Raja telah tiada. Habislah anggur penghidupan. Matilah nama dan budi. Semuanya tak lagi berarti.

LADY MACBETH
(PURA-PURA TERKEJUT. SEMPOYONGAN) Aku mau ke luar. LADY MACBETH PINGSAN.

MACDUFF
Tolong Nyonya Macbeth !

NYONYA MACBET DI BAWA KELUAR.

MALCOLM
(ASIDE. PADA DONALBAIN) Mengapa kita berdiam diri ? Sedangkan kita adalah yang paling berhak bicara ?

DONALBAIN
(ASIDE. PADA MALCOLM)  Apa yang hendak dikatakan ? Saat ini nasib kita dalam bahaya. Siapa pun bisa menyerang dan menyergap kita.

BANQOU
Kita semua dalam bahaya. Ada pengkhianatan yang sedang bekarja. Mari kita selidiki kejahatan ini dengan waspada. Semua laki-laki bersiaplah untuk berkumpul di Istana.

SEMUA KELUAR, KECUALI MALCOLM DAN DONALBAIN.

MALCOLM
Jangan ikuti mereka. Pengkhianat pandai menampakkan duka cita. Aku akan pergi ke Inggris. Apa rencanamu selanjutnya ?


DONALBAIN
Lebih  aman jika kita berpisah. Disini senyuman orang mengandung bahaya. Kian dekat darah, semakin dekat pula bahayanya. Aku akan pergi ke Irlandia.

MALCOLM
Panah yang dilepaskan pembunuh itu belum terhujam. Menghindar adalah hal yang paling aman bagi kita. Ambil kuda ! Tak perlu ada pamit yang manis untuk para pengkhianat.

MALCOLM DAN DONALBAIN KELUAR.

SHAKESPEARE
Keadaan pun berpihak pada pengkhianat. Setelah Macbeth menghabisi pengawal yang dituduh sebagai pembunuh Raja Duncan, semakin gelaplah tabir menutupi kejahatan ini. Seolah kebenaran takkan lagi pernah datang. Malcolm dan Donalbain yang melarikan diri secara diam-diam, semakin menguntungkan para pengkhianat. Sebab, sekarang tuduhan tertuju pada mereka berdua. Disaat jasad Raja Duncan terbaring dalam pelukan Pemakaman Sint Colm yang keramat, Macbeth di bawa menuju Scone untuk dinobatkan sebagai pengganti Raja Duncan. Tekad yang gelap telah memupus kemustahilan. Jalan darah telah mengantar Macbeth, sang Hertog Cawdor, menjadi Raja Skotlandia.

BAGIAN 3

PROSESI PENOBATAN MACBETH SEBAGAI RAJA SKOTLANDIA. SEMUA KELUAR. BLACK OUT.

BAGIAN 4

MASUK BANQUO.

BANQUO
Kini kau punya semua. Kerajaan, Cawdor, Glamis, seperti apa yang dijanjikan penenung itu. Namun aku khawatir kau telah berbuat jahat untuk itu. Tapi ini diramalkan tidak akan selamanya jadi milik keturunanmu. Akulah yang akan menjadi ayah raja-raja. Macbeth, jika ini benar dan dibuktikan untukmu, mengapakah ramalan ini tak akan berlaku untukku juga ?

BUNYI NAFIRI. MASUK MACBETH, LADY MACBETH, LENNOX, ROSS BANGSAWAN, PERWARA DAN PENGIRING.

 MACBETH
(KEPADA BANQUO. BAHAGIA) Inilah tamu penting kita.


LADY MACBETH
Tanpa dia, pesta akan cacat dan gagal sama sekali.
MACBETH
Malam ini kami akan mengadakan pesta. Pesta resmi. Kehadiran Tuan sangat kami harapkan. Dan jangan lupa, besok pagi kami akan bersidang. Kami yakin nasehatmu cemerlang dan selalu  membuka jalan. Konon para keponakan kami yang durjana itu mendapat perlindungan di Inggris dan Irlandia. Mereka menyangkal telah membunuh ayahnya. Lalu menyebarkan kabar yang bukan-bukan. Tapi biarlah besok pagi saja kita membahasnya.

BANQUO
Hamba terima titah tuanku.

MACBETH
(KEPADA SEMUA) Sebaiknya kita manfaatkan waktu untuk mempersipkan pesta yang meriah nanti malam. Semoga Tuhan hendaknya melindungi kalian semua.

SEMUA KELUAR. KECUALI MACBETH DAN SEORANG PENGAWAL.

PENGAWAL
Mereka sudah menunggu, Tuan.

MACBETH
Suruh mereka masuk ! Dan kau tunggu saja di luar !

PENGAWAL KELUAR.

MACBETH
Tak ada artinya menjadi raja kalau tidak aman. Aku benar-benar khawatir pada Banquo. Wataknya watak Raja dan memiliki keberanian yang besar. Tak seorangpun kecuali dia yang ku takuti. Sebab ia diramalkan sebagai orang yang akan menurunkan raja-raja. Dikepalaku hanyalah mahkota yang tiada berbuah. Untuk anak keturunan Banquo-lah semua jerih payahku selama ini. Lebih baik kutantang nasib. Dan akan kuperjuangkan ini sampai akhir. Banquo, kalau jiwamu hendak ke surga, malam inilah ia tiba disana.

MASUK TIGA ORANG PEMBUNUH. MEREKA TERSENYUM PADA MACBETH, DAN MACBETH MEMBALAS SENYUMAN DAN MEMELUK MEREKA BERTIGA.
BLACK OUT.

BAGIAN 5

SEBIDANG TANAH DI DEKAT PURA. MASUK TIGA ORANG PEMBUNUH. MEREKA BERSEMBUNYI SAMBIL MENUNGGU SESUATU.

PEMBUNUH   1
Semua undangan sudah datang, kecuali mereka.

PEMBUNUH   2
Dengar ! Suara kuda.

PEMBUNUH  3
Itu mereka. Mereka akan berjalan kaki sampai ke pintu gerbang.
Bersiaplah !

MASUK BANQUO DAN FLEANCE. MEREKA SEGERA MENYERGAP. BANQUO TERTANGKAP DAN KEMUDIAN DIBUNUH. FLEANCE TERLEPAS.
BANQUO
Pengkhianat ! Lari Fleance ! Lari ! Balaskanlah dendam ! (BANQOU TIDAK LAGI BERSUARA)
BLACK OUT.

BAGIAN  6

SEBUAH RUANGAN DI DALAM PURA. TEMPAT AKAN DILANGSUNGKANNYA SEBUAH PESTA BESAR. MASUK MACBETH, LADY MACBETH, ROSS, LENNOX, PARA BANGSAWAN, DAN PENGIRING.

MACBETH
Ku ucapkan selamat datang untuk tuan-tuan dan nyonya-nyonya. Silahkan duduk.
TAMU - TAMU
Terima kasih Baginda.

MACBETH
Kami selaku tuan rumah, hendak beramah-tamah secara sederhana dengan anda semua. Dan Nyonya rumah akan memberikan sambutannya.

LADY MACBETH
Tuan ucapkan saja itu pada kawan-kawan. Kata sambutan telah ada di dalam hatiku.

TAMU-TAMU MEMBERI HORMAT.

MACBETH
Dengan sepenuh hati mereka terima sambutanmu. Sebentar lagi pesta akan dimulai.

MASUK SEORANG PENGAWAL. IA MEMBISIKAN SESUATU KEPADA MACBETH. PENGAWAL MUNDUR. MACBETH MEMBISIKAN SESUATU PADA LADY MACBETH. LADY MACBETH MENGAMBIL ALIH PESTA. MACBETH MENEMUI PEMBUNUH DISAMPING PANGGUNG.

MACBETH
(SENANG) Katakan bahwa darah yang ada di wajahmu adalah darah milik Banquo !

PEMBUNUH   1
Lehernya putus Tuan. Dan dua puluh luka-luka berat. Tapi, Fleance berhasil kabur.

MACBETH
(SEDIKIT KECEWA) ASIDE : Matilah ular tua. Anaknya yang lari itu kelak akan berbahaya juga. Tapi untuk semantara waktu, ia belum bergigi. (KEPADA PEMBUNUH) Baik. Pergilah, besok kita lanjutkan.

PEMBUNUH KELUAR. MACBETH KEMBALI BERGABUNG DENGAN TAMU UNDANGAN PESTA.

MACBETH
Sebaiknya pesta ini segera dimulai. Silahkan Tuan dan Nyonya nikmati persembahan dari kami. Hendaknyalah ini menyenangkan semua yang hadir di sini.

LENNOX
Terkumpulah kini semua pemuka negeri, seandainya Banquo dapat hadir bersama kita. Syukurlah kalau boleh ku seret dia karena mengabaikan undangan Baginda, dari pada kuratapi karena mendapat bencana.

MASUK JISIM BANQUO DAN DUDUK DI KURSI MACBETH.

ROSS
Ia telah mendustakan janjinya sendiri. (KEPADA MACBETH) Berkenankah Tuan duduk bersama kami ?

MACBETH
Dimana ? Semua kursi terisi penuh. (TERKEJUT MELIHAT BANQUO YANG DUDUK DIKURSINYA)

LENNOX
Disini tuan. (MENUNJUK TEMPAT DUDUK MACBETH) Mengapa Tuan terkejut ?

MACBETH
(PANIK) Itu bukan perbuatanku. Jangan kau gelengkan rambutmu yang berdarah itu.

SEMUA YANG HADIR TERKEJUT.

LENNOX
Ada apa Tuan ?

LADY MACBETH
Tenang saja. Baginda sering begitu. Kumohon, duduklah tuan-tuan. Biasanya hanya sebentar dan akan kembali seperti sediakala. Kalau terlalu diperhatikan, biasanya ia akan marah dan bertambah sengsaranya. Mari kita makan. Jangan hiraukan. (MENGHAMPIRI MACBETH) Apakah Tuan baik-baik saja ?
MACBETH
Cukup baik untuk melihat apa yang bisa mengejutkan iblis.

LADY MACBETH
ASIDE : Omong kosong. Itu hanyalah bayangan takutmu. Seperti bayangan pisau yang katamu menuntun kau pada Duncan. Itu hanyalah kursi. Tidak ada siapa-siapa. Apakah kau mau menjadi pengecut ?

JISIM BANQUO KELUAR.
MACBETH
Kuliahat dia seperti kau lihat aku.

LADY MACBETH
Tuan, tamu-tamu menunggu.

 MACBETH
Oh, aku lupa. Maafkan aku Tuan-Tuan dan Nyonya-Nyonya. Jangan terlalu dirisaukan. Penyakitku aneh, dan ini sudah biasa. Aku akan duduk. Beri aku anggur ! Aku persembahkan untuk kesehatan kita semua !

TAMU-TAMU
Kebahagian untuk Baginda Macbeth !

JISIM BANQUO KEMBALI.

 MACBETH
(KEMBALI PANIK) Enyahlah ! Biar bumi menghimpitmu ! Pergi ! Matamu tak bisa menakutiku !

LADY MACBETH
Tenang saja. Anggap saja ini sudah biasa. Walaupun ini menggangu pesta kita.

 MACBETH
Kalau kau berani, akupun berani. Hiduplah kembali, dan tantanglah aku dengan pedangmu ! Jika aku gemetar, sebut aku pengecut ! Enyahlah bayangan kelam ! Pergilah wahai khayalan !

JISIM BANQUO MENGHILANG.

(TERTAWA) Dia telah lenyap. Aku kembali jadi pemenang ! (SADAR KEMBALI. TERLIHAT LELAH) Duduklah Tuan-Tuan !

ROSS
Bayangan apa, Tuanku ?

LADY MACBETH
Saya minta tuan-tuan jangan bertanya ! Baginda akan semakin tersiksa. Pertanyaan akan membuatnya marah. Lebih baik kita sudahi saja pesta ini. Selamat Malam Tuan dan Nyonya.

LENNOX
Selamat malam. Semoga baginda cepat sembuh.

LADY MACBETH
Terima kasih. Selamat malam semua.

SEMUA KELUAR. KECUALI MACBETH DA LADY MACBETH.

 MACBETH
Dia minta darah. Kata orang darah minta darah. Macduff tidak datang malam ini. Akan ku utus orang untuk mendatangi kediamannya. Besok aku akan mengungjungi penenung-penenung itu. Mereka harus menjelaskan apa yang akan terjadi. Jalan berdarah ini sudah terlalu jauh, sehingga lebih sulit bagiku untuk kembali. Lebih baik aku meneruskan. Pikiran-pikiran aneh ini harus segera terlaksana. Tangan harus berbuat, sebelum otak memikirkannya.

SHAKESPEARE
Macbeth benar. Jalan darah ini sudah terlalu jauh, dan tidak akan memberi kesempatan untuk kembali. Kesewenang-wenangan Macbeth mulai tampak. Ia menghabisi siapa saja yang dirasa menghalang. Orang-orang dekatnya sudah menyadari ada sesuatu kejahatan besar yang menyelimuti Macbeth. Malcolm, putra mahkota yang telah dirampas haknya oleh tiran yang keji, mendapat perlindungan dari Raja Edward dari kerajaan Inggris. Disana ia disambut dengan hormat. Kabar inilah yang menggusarkan Macbeth, sehingga ia siap untuk berperang. Nasib yang buruk tidak mengurangi kedudukannya yang tinggi. Kesanalah Macduff pergi, memohon bantuan Raja Edward untuk mengirimkan Siward, demi mengembalikan kebahagian di negeri yang telah menderita oleh tangan-tangan terkutuk.

BAGIAN  7

SEBUAH GUA YANG REMANG. TAMPAK TIGA ORANG PENENUNG. KILAT MENYAMBAR-NYAMBAR. GUNTUR BERSAHUTAN.

PENENUNG
Kurasakan gatal di ibu jari. Sepertinya ada penjahat yang datang kemari. (TERDENGAR KETUKAN) Siapapun itu, terbukalah pintu.
MASUK MACBETH.

 MACBETH
Hai penenung gelap, demi tenaga sihirmu, jawablah yang kutanyakan ini !

PENENUNG  1
Sebutlah !

PENENUNG  2
Tanyakan !

PENENUNG  3
Kami jawab nanti !

PENENUNG  1
Kau mau dengar dari kami, atau mereka yang kuasa ?

 MACBETH
Panggillah ! Aku ingin melihat mereka.


PENENUNG MEMBACAKAN MANTERA. SEPERTI RITUAL MEMANGGIL ROH. KILAT DAN GUNTUR BERSAHUTAN.

PENENUNG
Datanglah, dan tunjukan kesaktianmu !

MUNCUL SILUMAN PERTAMA. KEPALA BERTOPI BAJA.

SILUMAN  1
Macbeth, Macbeth, Macbeth ! Lenyapkan Macduff, berhati-hatilah terhadap Hertog Fife. (LENYAP)

MUNCUL SILUMAN KEDUA. ANAK BERLUMURAN DARAH.

SILUMAN  2
Macbeth, Macbeth, Macbeth ! Jadilah manusia yang berani, kejam dan gagah. Yakinlah dengan kemampuanmu ! Sebab, tak seorangpun yang lahir dari wanita, akan menakhlukkan Macbeth ! (LENYAP)

MACBETH
Macduff, hiduplah terus. Tak usah kutakutkan kau. Ku buat perjanjian dengan nasib. Begitu ku hajar kekhawatiranku, kau akan mati !

MUNCUL SILUMAN KETIGA. ANAK BERMAHKOTA, DENGAN POHON KECIL DI TANGANNYA.

SILUMAN  3
Macbeth, Macbeth, Macbeth ! Jadilah singa ! Tegar dan jangan pedulikan siapapun ! Sebelum hutan raja Birnam menyerbu ke Dunsinan, Macbeth tak akan dikalahkan.

SEMUA PENENUNG DAN SILUMAN LENYAP. TERDENGAR KETUKAN.

MACBETH
Kemana mereka menghilang ? Semoga hari jahanam ini terkutuk dalam riwayat.

LENNOX
Baginda Macbeth !

MACBETH
Masuklah !


LENNOX
Pembawa berita mengatakan bahwa Macduff telah lari ke Inggris, Tuan.

MACBETH
(ASIDE). Oh, waktu. Kau selalu mendahuluiku. Niat tak pernah terkejar, kalau tak lekas disertai perbuatan. Mulai saat ini, apapun yang menjadi hasratku, akan segera kulaksanakan. Berfikir dan berbuat mesti sekaligus. Akan ku habisi keluarga Macduff, dan ku rampas Fife. Akan kulenyapkan semua jiwa laknat beserta penerusnya.


BAGIAN  8

INGGRIS. DI DEPAN ISTANA RAJA.

SHAKESPEARE
Macduff pergi menyusul Malcolm ke Inggris. Keadaan Skotlandia saat ini memaksanya untuk segera mencari pertolongan. Demi menyelamatkan tanah air yang sengsara. Awalnya Malcolm sempat mencurigai kedatangan Macduff. Hai ini wajar, karena pengkhianat bisa saja bersembunyi di balik wajah penderitaan. Tetapi, Macduff bukanlah orang seperti itu. Ia berhasil meyakinkan Malcolm dan membuatnya percaya pada arti sebuah ketulusan. Meraka sepakat berjuang bersama untuk mengakhiri bencana yang diciptakan Macbeth. Demi kebebasan Skotlandia. Akan tetapi, penderitaan bertambah bagi Macduff. Ia harus membayar mahal atas pengkhianatannya pada Macbeth. Sebuah kabar buruk yang mengobarkan api dendam.
Sedangkan Macbeth, ia mulai menerima akibat perbuatannya. Macbeth diserang oleh perwira-perwira kerajaan yang memberontak. Ia dipaksa berperang dengan tentaranya sendiri. Dan Lady Macbeth, kebusukan jiwa telah menggerogoti kewarasannya. Ilusi-ilusi jahat berbalik menyerang, ketika kegelapan semakin meliputi hasrat yang keji.
Ya, akhirnya waktu menunjukkan keadilan. Kejahatan yang dilakukan sedang berbalik menghukum siapa yang bersalah.

MASUK MALCOLM DAN MACDUFF.

MACDUFF
Lebih baik kita genggam pedang sakti, dan membela tanah air sebagai lelaki sejati. Sebab, setiap hari terus bertambah tangisan anak-anak yatim dan janda-janda baru. Luka terus bertambah. Sedangkan harapan tak kunjung datang.

MALCOLM
Aku mau membereskan segala yang ku mampu, asal tepat waktunya. Banyak yang bersimpati pada penderitaan negeri kita. Raja Inggris dengan murah hati akan mengirimkan Siward beserta sepuluh ribu prajurit untuk membantu membebaskan kita dari penderitaan.

MASUK ROSS.
MACDUFF
Lihat siapa yang datang.

MALCOLM
Oh Tuhan, semoga tibalah waktunya kita tidak lagi di perantauan.

MEREKA BERPELUKAN.
ROSS
Semoga saja, Tuan.

MACDUFF
Masihkah Skotlandia berdiri di tempatnya ? Apa kabarnya ?

ROSS
Tanah air yang celaka. Sebuah kuburan bagi orang-orang baik. Para perwira telah menyandang senjata melawan tentara sang Tiran. Keadaan Skotlandia saat ini, membuat wanita berjuang, untuk menghantam kesengsaraan yang bukan kepalang. (KEPADA MACDUFF) Semoga telingamu tak membenci mulutku, atas apa yang kau dengar. (PAUSE) Mereka telah mebunuh anak dan istrimu secara kejam. Menceritakan bagaimana terjadinya, hanya akan menambah penderitaanmu.

MACDUFF
Semua ?

ROSS
Ya, semua.

MACDUFF
Ya Tuhan. Macduff, karena dosamu mereka mati. Alangkah hinanya aku ini. Yang tersisa hanyalah kenangan bahwa mereka yang pernah ku sayang pernah hidup.



MALCOLM
Ringankan pedihmu dengan kata-kata. Obat penyembuh lukamu hanyalah dengan pembalasan kita yang dahsyat. Jadikan ini sebagai pengasah pedangmu. Gantilah sedih menjadi amarah !

MACDUFF
Antarkan setan Skot itu berhadapan muka dengan pedangku ! Jika ia lolos, jangan pernah kalian memaafkan aku !

MALCOLM
Tentara sudah siap. Mari menghadap Raja. Kini sempurnalah alasan mengapa Macbeth harus dihancurkaan. Malam mungkin panjang, tapi siang pasti akan datang.

SEMUA KELUAR.

BAGIAN  9

DUNSINAN. MASUK SEORANG TABIB DAN PERWARA.

PERWARA
Semenjak baginda berangkat ke medan perang, kulihat dia bangun dan masih mengenang gaun tidur. Mengambil kertas, ditulisi, kemudian dibaca. Lalu ditutupnya dengan materai, kemudian kembali ke ranjang. Itu semua dilakukan sambil tertidur lelap.

MASUK LADY MACBETH SAMBIL MEMBAWA LAMPU. TABIB DAN PERWARA TERUS MEMPERHATIKAN DARI PERSEMBUNYIANNYA.

PERWARA
Lihat, dia benar-benar tertidur lelap.

TABIB
Dari mana di dapatnya lampu itu ?

PERWARA
Lampu selalu didekatnya, itu perintahnya.

TABIB
Lihat, matanya terbuka.

PERWARA
Tetapi penglihatannya tertutup. Lihat, ia seolah-olah sedang mencuci tangan. Pernah kulihat, ia melakukannya sampai seperempat jam.

LADY MACBETH
Masih saja ada. Setitik lagi. Enyahlah bintik laknat ! Satu, dua, sekarang saatnya bertindak. Kita tak usah takut. Biar pun orang tahu, tidak akan ada yang berani menggugat kekuasaan kita. Tapi siapa sangka, orang tua ini sebanyak itu darahnya. Kenapa tangan ini tak mau bersih !

TABIB
Kau dengar itu? Kita mendengar apa yang seharusnya disembunyikan.

LADY MACBETH
Masih ada bau darah. Kenapa tak ada wewangian yang sanggup membuat tangan kecil ini harum kembali. Cucilah tanganmu ! Pakailah baju tidurmu dan jangan sepucat itu ! Banquo sudah terkubur, ia tak akan keluar lagi dari makamnya.

LADY MACBETH KELUAR. BLACK OUT.


BAGIAN 10

SEBUAH MEDAN DEKAT DUNSINAN. MASUK MENTEITH, ANGUS, LENNOX, PRAJURIT, DAN PANJI-PANJI.

MEINTEITH
Tentara Inggris sudah dekat. Dipimpin Malcolm, Siward, dan Macduff. Dalam hati masing-masing dendam menyala.

ANGUS
Kita akan bertemu mereka di hutan Birnam. Macbeth sekarang akan merasakan, bagaimana rasanya dikejar kematian. Pemberontakan menentang kezaliman. Orang patuh bukan karena taat, tetapi karena perintah. Sekarang dirasakannya, betapa rapuhnya kekuasaan. Bagai jubah besar yang menelan tubuh kerdil pencurinya.

LENNOX
Mari segera berangkat. Demi kembalinya tanah air kita.

SEMUA KELUAR.

PILIHAN :
SHAKESPEARE
Tentara Inggris telah berangkat menuju Skotlandia. Dipimpin Malcolm, Siward dan Macduff. Dendam menyala di hati masing-masing. Sedangkan para Hertog dan Prajurit Skotlandia pergi menuju Hutan Birnam, tempat dimana mereka akan bergabung dengan tentara Inggris, untuk bersama-sama menyerang Macbeth. Mereka memberontak untuk menentang kezaliman. Orang patuh bukan karena taat, tetapi karena perintah. Macbeth akan merasakan, bagaimana rasanya dikejar kematian dan betapa rapuhnya kekuasaan. Bagai jubah besar yang menelan tubuh kerdil pencurinya.

BAGIAN  11

DEKAT HUTAN BIRNAM. MASUK MALCOLM, SIWARD, MACDUFF, MENTEITH, ANGUS, LENNOX, ROSS, PRAJURIT, PENGIRING MEMBAWA PANJI-PANJI.

SIWARD
Hutan apa ini ?

MENTEITH
Hutan Birnam.

MALCOLM
Perintahkan prajurit untuk membawa sepotong dahan. Agar tersamar jumlah kita dan untuk mengelabui mata-mata.

MACDUFF
Sudah dekat saatnya. Harapan tidak menjamin kebenaran. Dan pedanglah yang akan menentukan.

SEMUA KELUAR.

BAGIAN  12

DUNSINAN. MASUK MACBETH, PENGAWAL DAN PENGIRING.

MACBETH
Biarlah lari Hertog-Hertog pengkhianat itu. Biarlah lari semuanya. Asal hutan Birnam tak bergerak ke Dunsinan, tak ada yang ku takutkan. Apalah artinya Malcolm ! Bukankah lahirnya dari perempuan ?

MASUK SEORANG PEWARTA.

PEWARTA
(KETAKUTAN) Tentara Inggris , Baginda ! Sepuluh ribu.

MACBETH
Hai, mengapa kau ketakutan seperti itu, pengecut ! Lemparkankan wajah pucatmu itu  ke dalam api ! Agar hilang takutmu. Kirim lagi orang-orang berkuda. Gantung siapa yang takut. Aku mau berjuang, sampai terkupas seluruh dagingku dari tulangnya. Ambil pakaian bajaku ! Pasanglah panji-panji di tembok luar. Benteng kita yang kuat akan mengejek dan menentang kepungannya. Biarkan saja, sampai lapar dan penyakit membunuh mereka.

TERDENGAR SUARA TANGISAN DAN TERIAKAN. LALU TERHENTI. MASUK TABIB.
MACBETH
Suara ribut apa itu ?

TABIB
Tuan, Permaisuri telah meninggal !

MACBETH
Oh, hampir tak ku kenal lagi rasa takut. Aku kenyang akan kekejian. Padamlah lilin kehidupan. Hidup hanyalah bayangan berjalan. Peran hina sesaat, lalu lenyap tak berkesan. Dongengan orang gila yang penuh bentak dan teriak, yang tiada artinya. (LEMAS, TERDUDUK)

MASUK SOORANG UTUSAN.

UTUSAN
(CEMAS, KETAKUTAN) Yang Mulia, saya melihat ke arah Birnam, dan seolah-olah hutan berjalan.
MACBETH
Laknat ! Kalau kau berdusta, akan ku gantung di pohon yang paling dekat.  Itu tidak mungkin. (PANIK) Coba periksa ! Bersiaplah ! Jika itu benar terjadi, tak ada gunanya kita lari atau berdiam disini. Aku bosan sinar mentari. Mengapa tak datang saja kiamat dunia ! Bunyikan lonceng tanda bahaya ! Cepat !

Aku sudah terkepung dan tak mungkin lolos. Aku harus berjuang. Siapakah yang tidak lahir dari wanita ? Hanya dialah yang kutakuti. Selainnya tidak !

SEMUA KELUAR.

BAGIAN 13

MASUK MACBETH. DISUSUL MACDUFF.

MACDUFF
Macbeth, setan pun tak mampu mengucapkan nama yang lebih ku benci.

MACBETH
Dan lebih menakutkan. (TERTAWA)

MACDUFF
Kalau kau tak mati di pedangku, maka arwah istri dan anak-anakku tidak akan pernah tenang dan akan menuntut kepadaku.

MACBETH
Bagaimana kalau ku kirim saja kau pada mereka ? Percuma saja Macduff. Tajam pedangmu tak akan melukaiku. Tak seorangpun yang lahir dari wanita sanggup mengalahkan aku.

MACDUFF
(TERSENYUM PENUH KEMENANGAN) Jangan terlalu kau banggakan kesaktianmu itu. Setan yang kau puja hendaknya mengatakan, bahwa Macduff, sebelum waktunya terenggut dari rahim ibunya.

MACBETH
(TERKEJUT, PANIK) Terkutuklah lidah yang mengatakan itu.

MACDUFF

Kalau begitu, menyerahlah pengecut ! Hiduplah untuk dikutuki semua orang !
MACBETH
Aku tak akan menyerah. Tak akan kucium tanah di bawah telapak kaki Malcolm. Walaupun musuhku tak lahir dari wanita, aku akan terus berjuang melawan takdir. Seranglah Macduff ! Ku campakkan kesaktian. Terkutuklah siapa yang menyerah !

KEDUANYA KELUAR SAMBIL BERKELAHI. GEMURUH PERANG BERKECAMUK. TERDENGAR PERINTAH MENYERANG. TERDENGAR PERINTAH MUNDUR.


BAGIAN 14
BUNYI NAFIRI UNTUK PENGHORMATAN PADA RAJA. DIIRINGI GENDERANG DAN PANJI-PANJI MASUKLAH MALCOLM. DIIKUTI SIWARD, ROSS, PARA HERTOG DAN PRAJURIT.

MALCOLM
Hormatku untuk para prajurit yang gugur. Mereka yang setia berjuang demi keadilan. Juga untuk nyawa-nyawa yang terampas haknya sebab ambisi penindas laknat.

MACDUFF
Kupersembahkan kemenangan ini untuk raja yang baru. Macbeth sudahku penggal. Kepalanya kini jadi santapan anjing-anjing lapar. Massa yang gelap telah berlalu. Saat ini kulihat pemimpin negeri berada di sekelilingmu. Aku yakin, harapan baru ada padamu. SALAM BAHAGIA, RAJA SKOTLANDIA !

SEMUA
SALAM BAHAGIA, RAJA SKOTLANDIA !

SHAKESPEARE
Hari ini, sang waktu telah menjalankan tugasnya. Pecundang telah dihantarkan ke tempat yang semestinya. Hidup satu orang pencuri kehidupan telah berakhir. Tapi, ia akan terus lahir dan kembali menjelma dalam tokoh yang lain. Memang, alat-alat setan seringkali membuka kebenaran pada kita. Mengambil hati dengan kejujuran yang kecil. Agar pada hal-hal yang besar kita jatuh.



Share this article :

+ komentar + 2 komentar

12 Maret 2018 pukul 10.43

Terjemahan siapa nih min?

29 Juli 2020 pukul 05.48

Ini terjemahan nya siapa ya? Mau buat penelitian

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Serba - Serbi Naskah Drama - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger